autosurf

Wednesday 21 December 2016

Budidaya Mutiara Singaraja – Wisata Bali Yang Seru


Di Pulau Bali ada obyek wisatayang seru nih Sob, selain berwisata dengan keseruan yang tak terhingga anda bisa sekaligus belajar hlo. Yuk kita menuju ke Kabupaten Buleleng yang tepatnya di Desa Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak ada sentra pembudidaya mutiara. Yupss Budidaya Mutiara disini berkatagori budidaya lokal.

Sektor kelautan dan peraiaran di kawasann Singaraja memiliki potensi yang menjanjikan untuk dijadikan sebagai objek wisata. Oh iya, disamping potensi keindahan alam bawah lautnya, Singaraja bagian barat juga memiliki sebuah potensi wisata sekaligus industri yang cukup menjanjikan yaitu pengembangan atau budidaya mutiara.

Mutiara sendiri adalah salah satu perhiasan yang sejak dulu dijadikan sebagai simbol kealamian dan kesucian. Hal ini dikarenakan bentuknya yang menawan serta indah berkilau, tentunya tak mengherankan jika mutiara tak sedikin yang menggandrungi sebagai jendela bisnis. Harga mutiara disinipun tergantung kualitas yang dijual dengan standar dolar, jika dirupiahkan berkisar antara Rp. 250.000 - Rp. 25.000.000.

Para wisatawan yang berkunjung di sentra budidaya mutiara akan disuguhkan suatu pengalaman yang unik dan menarik, dimana akan bisa melihat secara langsung proses pengolahan mutiara dari yang masih di dalam kerang sampai yang sudah jadi. Dalam prosesnya dimulai dari tahap menyiapkan induk mutiara ( jenis Pindata maxima ), kemudian dilanjutkan ke tahap sporing ( pengawinan ).

Setelah bibit mutiara berumur 25-30 hari dipelihara di tempat khusus ( belum di laut lepas). Ketika dirasa usianya cukup mampu hidup dilaut, mutiar-mutiara tersebut akan dipindahkan ke laut agar dapat menempel di kolektor berupa tali ( media buatan ). Jikalau mutiara sudah berumur 60 hari, mutiara disortir agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Walaupun begitu tingkat keberhasilannya hanya 3% saja hlo Guys dan yang gagal akan dikembalikan ke alam. Oke dilanjut mutiara yang berhasil akan dilanjutkan dengan pemeliharaan selama 32 bulan atau sekitar 2,5 tahun. Dalam prosesnya tidak bisa dibilang gampang, selain memerlukan waktu yang cukup lama, dalam pemeliharaannya pun tak lepas dari gangguan hama dan perubahan cuaca.

Jenis hama yang menyerang mutiara ini biasanya ikan buntal, penyu, kepiting dan lain-lain. Yang paling beresiko ialah disaat perubahan cuaca ekstrim, seperti musim panas ke musim dingin atau dari musim dingin ke musim panas. Namun terlepas dari itu semua, berkunjung ke Desa Penyabangan pastinya akan mendapatkan suatu pengalaman yang tak terlupakan khususnya bagi anda yang gemar dengan wisata pengetahuan.

Budidaya Mutiara ini merupakan public company yang mendapatkan saham terbesar dari Australia. Pada mulanya budidaya mutiara terletak di Raja Ampat ( Provinsi Papua ), lambat laun berjalannya di tahun 2002 memulai usaha di Desa Penyabangan. Hasil atau kualitas mutiara memiliki standar yang tinggi dengan lebel ATLAS.

Yuk Guys berwisata di Budidaya Mutiara yang tepatnya berada di Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Indonesia. Jika pembaca ingin mengeksplor tempat-tempat wisata di Kabupaten Buleleng yang tak kalah unik dan menarik, dibawah ini ada beberapa tempat wisata yang bisa anda kunjungi :



No comments:

Post a Comment