autosurf
Showing posts with label Wisata Seni. Show all posts
Showing posts with label Wisata Seni. Show all posts

Thursday, 12 January 2017

Tari Kecak Ubud – Tari Eksotis Bali


Salah satu banyaknya pariwisata di Bali yang menawarkan tempat wisata yang menawan adalah daerah Ubud, kabupaten Gianyar. Kawasan ini banyak membuat para wisatawan yang berkunjung kagum dan ingin kembali lagi merasakan keseruan yanga ada didalamnya. Tak hanya wisatawan domestik saja yang merasakannya bahkan wisatawan mancanegara pun antusias menikmatinya.

Sudah tak asing lagi, bahwa objek wisata di Ubud terkenal dengan wisata air yang mampu memacu adrenalin penikmatnya yakni Arung Jeram di SungaiAyung Ubud dan wisata kesenian yang melegenda adalah seni Tari Kecak Bali. Banyak pengakuan dari mereka yang pernah berlibur disini berkata belum lengkap rasanya jika tida melihat atu menonton secara langsung Tari Kecak ubud.

Jadwal pementasan Tari Kecak Ubud selalu digelar pada tempat berdeda-berbeda setiap harinya dan dimulai sekitar pukul 18.45 – 19.30 WITA. Selain itu dipentaskan oleh beberapa sanggar atau kelompok seni yang berbeda-beda pula, seperti halnya sanggar seni Trene Jenggala, Semara Madya, Sandhi Suara, Desa Adat Sambahan, Junjungan, Ubud Kaja, Taman Kaja dan Padang Subadra.

Tidak bisa dipungkiri bahwa objek wisata di Ubud terkenal dengan suguhan budaya Balinya yang masih asli. Seperti yang sudah banyak diketahui, dalam pementasan Tari Kecak diambil dari kisah perjalanan Sang Rama saat di hutan bersama istrinya Sinta dan adiknya Laksmana.  Kemudian Dewi Sinta di culik oleh Rahwana, selama Rama menolong istrinya dibantu oleh Hanoman ( kera putih ).

Disaat tari Kecak Ubud dipentaskan, para pengiringnya tidak menggunakan gamelan, tabuh ataupun alat musik lainnya, melainkan mengkombinasikan suara vokal “cak” dari para penarinya yang mana duduk melingkar mengelilingi penari utama. Pementasan akhir ditutup dengan tarian api atau atraksi api sehingga tak jarang mengenalnya dengan nama Tari Kecak Api.

Tempat pementasan Tari kecak Ubud ini, pada setiap harinya selalu digelar di tempat berbeda tidak seperti di Pura Uluwatu ataupun GWK ( Garuda Wisnu Kencana ) yang hanya dipentaskan di satu loksi tersebut. Untuk melihat seni budaya ini selalu saja banyak penonton yang antusias menyaksikannya dan berikut jadwalnya :
  • Hari Senin, berada di Desa Junjungan mulai pukul 18.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000 dan di Pura Dalem Ubud mulai pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 80.000.
  • Hari Selasa, berada di Padang Tegal Kaja mulai pukul 19.00 WITA dengan tiket Rp. 75.000 dan di Jaba Pura Taman Sari mulai pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000.
  • Hari Rabu, berada di Padang Tegal Kaja mulai dari pukul 19.00 WITA dengan tiketnya Rp. 80.000 dan di Pura Batu Karu mulai dari pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000 serta di Pura Dalem Taman Kaja mulai dari pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rpp. 75.000.
  • Hari kamis, berada diPuri Agung Peliatan mulai dari pukul 18.45 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000 dan di Jaba Pura Taman Sari mulai pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000 serta di Pura Batu Karu mulai dari pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000.
  • Hari Jum’at, berada di Pura Padang Kertha mulai dari pukul 19.00 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000 dan di Pura Dalem Ubud mulai pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 80.000.
  • Hari Sabtu, berada di Padang Tegal Kaja mulai pukul 19.00 WITa dengan tiketnya Rp. 75.000 dan di Pura Dalem Taman Kaja mulai pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000.
  • Hari Minggu, berada di Padang Tegal Kaja mulai pukul 19.00 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000 dan di Pura Batukaru mulai pukul 19.30 WITA dengan tiketnya Rp. 75.000.

NB :

Harga tiket yang tertera diatas merupakan harga per-orang, jika pembaca ingin melihat pementasan Tari Kecak Ubud yang lebih ekspetakuler dan spesial datanglah pada bulan purnama, yang mana tarian ini di pentaskan di Museum Arma Ubud yang dimulai dari pukul 18:45, dengan harga tiketnya sebesar  Rp. 100.000 per-orang.

Perlu diperhatikan bahwa harga tiket diatas sewaktu-waktu bisa berubah, harga tiket Tari Kecak Ubud jauh lebih murah dibandingkan pementasan Tari Kecak di Pura Uluwatu. Hal ini dikarenakan lokasi Pura uluwatu memiliki pemandangan dengan latar belakang samudera Hindia yang diperindah dengan paronama sunset, membuatnya semakin spektakuler dan mempesona.

Jika anda melakukan perjalanan ke tempat wisata tersebut, sangat penting untuk menegetahui jam tayang dan lokasinya. Disaat sore hari pada umumnya akses jalan menuju ke Ubud cenderung agak padat, jadi usahakanlah datang lebih awal dan untuk pembelian tiketnya bisa langsung datang di lokasi.

Selamat berlibur !!!

Eksplor lagi yuk obyek wisata terdekatnya, yang mana tak kalah unik dan menarik. Informasi lengkapnya bisa anda baca dibawah ini :

Tari Barong Ubud – Seni Budaya Bali Yang Mendunia



google-site-verification: googlead5c95e3f2c8be65.html

Wednesday, 11 January 2017

Taman Saras Wati Gianyar – Wisata Baru


Pulau Bali memiliki banyak julukan, seperti beberapa diantaranya ialah Pulau Seribu Pura dan juga Pulau Dewata. Rasa-rasanya kurang lengkkap jika berlibur di daerah ini tidak mengunungi bangunan yang sudah menjadi identiknya sejak dulu yakni pura. Taman Saras Wati adalah kawasan dari kompleks Pura Saras Wati yang berada  di Kabupaten Gianyar.

Lebih tepatnya berada di daerah Ubud yang mana terkenal dengan seni dan budaya, mulai dari seni lukis, tari, pahat dan masih banyak yang lainyya. Pura ini difungsikan sebagai tempat untuk memuja dan menghormati Dewi Saraswati ( dewi yang menguasai ilmu pengetahuan, sastra dan seni ).

Disebut-sebut sebagai Pura Taman Saraswati, karena tempat ini memiliki taman air serta kolam teratai indah. Arsitektur bangunannya juga sangat artistik banyak ukiran-ukiran halus, patung Dewi Saraswati dan Jero Gede Mecaling berpadu dengan suasana tenang, nyaman membuat siapapun yang berkunjung kesini akan betah berlama-lama.

Oh iya, sejarah dari Pura Saraswati merupakan sebuah bangunan yang dibangun oleh I Gusti Nyoman Lempad ( seorang maestro seni yang terkenal di Ubud ), yang lokasinya tepat di belakang Cafe Lotus. Tempat ini adalah salah satu obyek wisata yang bisa dibilang baru di wilayah Kabupaten Gianyar, Bali.

Taman Saras Wati  diresmikan pada tahun 2007 oleh Bupati Gianyar Bali, selain digunakan untuk tempat ibadah Umat Hindu bangunan ini juga sekaligus sebagai obyek wisata yang menyenangkan. Ketika pembaca berkunjung disini, paronama keindahan hutan lereng utara Gunung Lawu akan langsung menyapa kedatanganmu.

Daya tarik dari Taman Saras Wati ini tak lain ialah keindahan Patung Dewi Saraswati, yang sengaja didatangkan langsung dari Gianyar Bali. Menurut kepercayaan umat Hindu warga Bali, bahwa Dewi Saraswati adalah seorang dewi yang berparas cantik yang berperilaku lemah lembut dengan mmenggunakan busana nan indah dan mempesona.

Dewi Saraswati tersebut digambarkan memiliki tangan berjumlah 4, yang mengusung makna walaupun seorang wanita, dengan pengetahuannya yang berbudi luhur mampu mengendalikan 4 ilmu yang digambarkan dalam 4 alat yang dipegangnya, diantaranya adalah :
  • Wina

Melambangkan kekuatan indah, menarik, lemah lembut serta mulia ( sifat dari ilmu pengetahuan yang luas ).
  • Damaru

Tak lain adalah simbol dari sebuah ilmu seni dan budaya yang agung.
  • Aksamala

Berarti ilmu tak pernah mati, walaupun di akhir hayat serta tak terbatasnya ilmu pengetahuan.
  • Pustaka

Menyimbolkan ilmu pengetahuan.

Pelataran di Taman Saras Wati  selalu dihias apik, unik dan menarik, hal ini dikarenakan setiap kamis malam rutin diadakannya sebuah pementasan tari kecak yang sudah terkenal itu.

Alamat Taman Saras Wati  berada di Jl. Kajeng, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia.

Guys, yuk baca juga obyek wisata terekatnya :

Pantai Cucukan Gianyar – Pantai Bali Bernuansa Tenang

Sunday, 8 January 2017

Kesenian Jegog di Desa Sangkaragung


Seni dan budaya memnag tak bisa dipisahkan dengan masyarakat Bali, hampir disudut darahnya pasti ada suatu tradisi maupun seni budaya yang unik, seru dan menarik untuk di tonton. Seperti di Desa sangkaragung ini memiliki kesenian Jegong yang merupakan salah satu seni budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Kesenian Jegong atau bisa disebut dengan kesenian karawitan Jegog merupakan ciri khas yang menunjukkan banyaknya keaneka ragaman kekayaan kebudayaan Bali. Sudahkan anda mengetahui kesenian kali ini ? bagi yang belum tahu maupun yang sudah tahu tentunya tak ada salahnyauntuk mengulas kembali kesenian yang amat menarik ini.

Kesenian Jegog adalah kesenian yang dipertunjukkan dengan alat musik yang berbahan dasar dari pohon bambu. Jangan bayangkan alat musik ini seperti halnya angklung, dilihat dari ukurannya saja alat musik ini cukup besar dan suara yang dihasilkan sungguh sangat merdu. Oh iya, 90 persen bahan yang digunakan untuk membuat alat musik ini ialah batang bambu.

Lebih jelasnya ketebalan yang terbesar adalah 2 cm, dengan panjang 300 cm serta berdiameter 18 cm. Pada umumnya, kesenian Jegong dimainkan oleh dua kelompok yang mana saling menunjukkan kekuatan dan bersaing bermain musik terhadap kelompok yang lain.

Warga setempat menyebutnya dengan istilah “Mebarung”, dan tak jarang kesenian ini ditambah dengan kreatifitas tari-tarian dan juga lagu-lagu oleh para kelompok. Maka tidak mengherankan jika menciptakan suatu karya seni yang  begitu fantastis, ramai, seru dan alami. Jangan heran ketika kesenian jegong ini dilaksakan banyak sekali turis maupun wisatawan domestik berbondong-bondong untuk menonton keseruannya.

Saat ini, tercatat setidaknya ada 56 kelompok seni Jegog yang berada di seluruh pelosok Pulau Bali, kelompok Suar Agung merupakan salah satu dari banyaknya kelompok seni Jegog yang berada di Desa Sangkaragung. Desa ini berjarak sekitar 5 km disebelah timur Kota Negara, dilihat dari para pesertanya ialah  pata petani Bali yang mengisi waktu senggangnya dengan bermain Jegog.

Kesenian Jegog ini sangat populer dimata para wisatawan mancanegara, yang khususnya wisatawan dari Jepang yang rutin menyaksikan kesenian Jegog dan dipraktekkan didaerah maupun negara asal mereka dengan suasana visualistik nan alami.

Jika pembaca ingin menyaksikan kesenian Jegog dapat menuju ke Desa Sangkaragung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Indonesia.


Berikut obyek wisata terdekat yang bisa dijadikan agenda berlibur yang tak kalah serunya, yuk baca selengkapnya Guys !!!

Taman Air Desa Gumbrih – Indahnya Alam Bali



Thursday, 5 January 2017

Candi Tebing Kangin Gianyar


Berlibur ke Pulau Bali adalah suatu aktivitas yang menjadi dambaan bagi setiap penghobi trevelers, bagaimana tidak ? Karena daerah ini menyimpan keindahan yang tidak ada duanya didunia ini. Bahkan wisatawan dari luar negeri rela datang dari jauh hanya ingin menikmati keindahan dan keseruan pariwisatanya.

Salah satu dari pariwisata Bali yang patut untuk anda eksplor ialah Candi Tebing Kangin Gianyar ini telah di inventaris pada tahun 2002 oleh tim BPCB Bali yakni I Gusti Putu Puspa dan I Gusti Karang Putra. Pahatan Candi Tebing Kangin Gianyar berada ditebing sungai bagian sebelah utara yang mana  pada dinding yang sangat terjal.

Kondisi Candi Tebing Kangin Gianyar dipenuhi lumut, yang dikarenakan daerah disekitarnya yang sangat lembab. Dibagian hiasan candi seperti hiasan angklok yang terdapat pada setiap yumpang dan sudut candi bisa dikatakan sudah aus, tetapi bentuk dari arsitekturnya secara keseluruhan masih dapat dikenali dengan jelas.

Bangunan tersebut tidak jauh berbeda dengan komplek percandian yang lokasinya terdapat di sepanjang Sungai Pakerisan. Jika dilihat dari bentuk arsitekturnya, Candi Tebing Kangin Gianyar ini diperkirakan berasal dari abad 12 masehi, lebih muda dibandingkan dengan komplek Candi Gunung Kawi yang berasal dari abad 11 masehi.

Candi Tebing Kangin Gianyar mulai dikenal oleh para ahli purbakala sejak 1927 oleh stutterheim dan Bernet Kempers. Anda ingin melihat keunikan daripada bangunan Candi Tebing Kangin Gianyar ? Datanglah ke Dusun Cemadik, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia.

Dibawah ini ada beberapa obyek wisata terdekat yang bisa anda jadikan agenda berlibur selanjutnya, jangan lupa baca selengkapnya ya !!!

Museum Neka Ubud – Mengoleksi Seni Lukisan



Tari Barong Ubud – Seni Budaya Bali Yang Mendunia


Saat ini anda sedang liburan ke Bali dan sedang mencari seni budayannya yang sudah mendunia ? Cobalah pergi ke Desa Ubud, Kabupaten Gianyar yang memiliki seni budaya yang menarik untuk di tonton yakni Tari Barong Ubud. Daerah ini direkomendasikan karena memiliki beraneka ragam pilihan wisata, baik dari wisata alam, wisata budaya dan wisata seni.

Kawasan Ubud juga terkenal akan wisata lagraga yang bisa memacu adrenalin, bernama aktivitas Rafting di Sungai Ayung Ubud. Selain itu bisa pergi ke museum seni lukis atau menonton pertunjukan seni tari, yang hampir setiap hari ruti diadakan di berbagai tempat di kawasan Desa Ubud tersebut.

Membahas lagi ke pembahasan utama tentang tari barong ubud, saking terkenalnya tak hanya wisatawan domestik melainkan wisatawan mancanegara pun selalu ramai untuk mengunjunginya. Bagi anda yang tak mau menyia-nyiakan kesempatan berlibur di Bali, tentunya tidak hanya berdiam diri di hotel atau menghabiskan waktu ke shoping mall saja.

Cobalah melihat sesuatu yang unik dan menarik, tetunya hanya ada di Bali hlo, seperti pertujukan kesenian khas tradisional budaya Bali. Salah satu pertunjukan seni yang paling di cari disini ialah Tari Barong Ubud dan Tari kecak Ubud.

Oh iya, pemahaman dengan Tarian Barong ini sebagian dari anggota penarinya menggunkan topeng dan kostum yang menyerupai hewan dan jenis tari Barong yang banyak di minati adalah Tari Barong Ket. Barong Ket adalah bentuk dari perpaduan bentuk binatang antara harimau, singa, ular naga dan juga sapi.
Keseluruhan badan dari Barong Ket ini, dihiasi dengan seni ukiran tradisional Bali yang mana bahan dasar yang digunakan ialah kulit sapi, serta didalam ukiran tersebut diberi puluhan cermin kaca yang berukuran kecil. Maka dari itu ketika ada cahaya yang mengenai cermin kaca, membuat wujud dari Barong Ket kelihatan berkilauan nan eksotis.

Agar menyerupai seperti halnya seekor bintang, di sekujur badan Barong Ket di beri bulu, yang pada umumnya terbuat dari serat daun tanaman yang dikeringkan seperti daun pandan ataupun ijuk. Untuk menarikan seni Tari Barong Ket membutuhkan dua orang penari dan kedua penari tersebut memiliki sebutan dengan nama “Juru Bapang” atau bisa disebut dengan “Juru Saluk”.

Penari yang berada di bagian kepala Barong Ket disebut dengan Juru satu, sementara penari di bagian ekornya dinamai dengan Juru Bapang dua. Perlu diketahui, pada saat pementasan Tari Barong Ket ini juga disertai pementasan Tari Rangda ( sesosok yang sangat seram, yang mana mewakili simbul keburukan ).

Sementara Barong Ket disimbolkan sebagai kebajikan, maka dari itu disetiap pementasan Tari Barong Ket selalu diiringi dengan pementasan Tari Rangda. Kedua sosok ini merupakan kesimbulan dari perbedaan abadi antara kebajikan dan keburukan. Musik untuk mengiringi Tari Barong Ubud menggunakan musik traditional Bali yang bernama Gambelan.

Adapun jenis daripada Gambelan tersebut adalah Gamelan Semar Pegulingan, dan mereka yang pertama kali mendengar musik ini pastinya akan terdengar aneh. Namun, setelah melihat penari yang bergerak mengikuti irama musik Gambelan, kebanyakan dari mereka antusias menikmati da selalu berakhir puas oleh seni yang dipertontonkan ini.

Jika anda ingin memutuskan untuk melihat kesenian Tari Barong Ubud, pasinya harus mengetahui jadwalnya agar tidak kecewa jauh-jauh datang alhasil tidak bisa melihat pertujukannya. Untuk pementasan tarian ini tidak setiap hari diadakan hlo, bagi yang ingin menonton pertunjukan Tari Barong yang diadakan setiap hari, bisa menontonnya di daerah Desa Batu Bulan. Adapun jadwal dan tempatnya bisa anda simak dibawah ini :

  • Hari Senin, berlokasi di Sandi Swara Wantilan dari pukul 19.00 - 20.30 WITA dengan tiketnya sebesar Rp 75.000 per orang.
  • Hari Rabu, berlokasi di Puri Saren Ubud dari pukul 19.30 - 21.00 WITA dengan tiketnya sebesar Rp 80.000 per orang.
  • Hari Kamis, berlokasi di Pura Dalem Ubud dari pukul 19.30 - 21.00 WITA dengan tiketnya sebesar Rp 50.000 per orang.
  • Hari Jumat, berlokasi di Puri Saren Ubud dari pukul 19.30 - 21.00 WITA dengan tiketnya sebesar Rp 80.000 per orang.

Perlu di perhatikan dan bisa menjadi catatan, bahwa harga tiket yang tertulis diatas untuk melihat pementasan Tari Barong Ubud sewaktu-waktu bisa berubah. Jadi alangkah baiknya seperti halnya peribahasa “sedia payung sebelum hujan” dan selamat berlibur sahabat blogger.

Dibawah ini masih ada beberapa obyek wisata terdekat yang bisa dijadikan agenda liburanmu, yuk kulas informasinya :

Sunday, 1 January 2017

Taman Nusa Gianyar – Tempat Wisata Keluarga di Bali


Seperti info ngetren saat ini bahwa banyak sekali tempat wisata terbaru di Bali yang cocok untuk digunakan berlibur bersama keluarga. Nama tempat wisata tersebut ialah Taman Nusa yang merupakan sebuah taman budaya yang di fokuskan pada budaya Indonesia. Didalam kawasan taman budaya ini banyak informasi tentang kebudayaan dari berbagai suku yang berada diseluruh pelosok Indonesia.

Untuk informasi kebudayaan dari berbagai suku etnis di Indonesia, Taman Nusa ini menyediakan informasi secara aktraktif dan interkatif yang bertujuan mempermudah setiap wisatawan yang berkunjung untuk memahami informasi kebudayaan Indonesia. Tatanan ruang beserta arsitektur di Taman Budaya ini sangat menyatu dengan alam sekitar yang mana dipadukan dengan pemandangan alam pegunungan dibelakangnya.

Kompleks Taman Nusa dibangun diatas tebing yang dibawahnya merupakan pemandangan lembah sungai Melangit yang terlihat abstrak dan mempesona. Sementara luas areanya sekitar 15 hektar yang mana di tiap-tiap bangunan dikelompokkan berdasarkan informasi perjalanan waktu sejarah dan kebudayaan Indonesia dari masing-masing suku tersebut.

Mengeksplor Taman Nusa  bersama keluarga terutama bersama anak-anak tentunya akan menciptakan pengalaman yang seru. Kamu bisa menelusurinya mulai dar jaman pra sejarah Indonesia dengan tata ruang dan desain alam yang terkesan primitif. Kemudian berlanjut dengan melihat tata ruang yang menyerupai jaman masa perunggu, Jaman Kerajaan, Kampung Budaya, Kampung Budaya Minangkabau dan masih banyak yang lainnya.

Jelasnya anda akan melihat sekitar 60 rumah berdesain traditional yang mewakili masing-masing dari suku di seluruh pelosok Indonesia. Selain itu juga tidak ketingalan pula dengan seni budaya dari masing-masing suku tersebut.

Perjalananmu bisa dilanjutkan lagi untuk mengeksplor konsep Indonesia Awal, Merdeka hingga ke konsep Masa Kini. Pada konsep Indonesia awal, terdapat patung Maha Patih Gajah Mada, Replika Candi Trowulan dan Gapura yang menggambarkan tentang sumpah pemuda. Sementara konsep kemerdekaan Indonesia menampilkan patung proklamator Indonesia Presiden Soekarno dan wakil presiden Bung Hatta.
Sedangkan pada konsep Indonesia masa kini, menampilkan sebuah miniatur tiga dimensi ( diorama ) berupa miniatur kereta api yang bisa dikendalikan secara otomatis melalui program komputer dengan skala 1:87. Selain itu juga ada lebih dari 50 jenis minatur lokomotif yang dilengkapi dengan gerbong penumpang dan gerbong barang.

Tak itu saja hlo Guys, miniatur tersebut juga dilengkapi dengan tata ruang bangunan kota dan pemandangan alam Indonesia dengan luas dioraman sekitar 200 meter2. Selanjutnya menuju ke wilayah yang betrkonsepkan Indonesia moderm. Di kawasan ini terdapat warisan hasil kerajinan tangan Indonesia berupa, batik, wayang, sulaman, tenun tradisional dan masih banyak lainnya.

Untuk fasilitas Pendukung guna kenyamanan para pengunjungnya, Taman Nusa sudah dilengkapi dengan :
  • Auditorium.
  • Restoran Berstandar Internasional.
  • Kafetaria.
  • Ruang pameran.
  • Souvenir shop.
  • Restoran Indonesia.
  • Sanggar.

Alamat Taman Nusa berada di Jalan Taman Bali, Banjar Blahpane Kelod, Desa Sidan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indoesia.

Obyek wisata nan menarik untuk dikunjungi ini buka setiap hari mulai pukul 09:00 – 17:00 WITA dengan tiket masukknya sebesar Rp 85.000 / orang dewasa, Rp 70.000 / orang ( anak-anak berumur 2-12 tahun ) dan bayi dari umur 0-2 tahun, gratis.

Selamat liburan !!!

Obyek wisata terdekat yang bisa kamu jadikan agenda wisata liburan bisa lihat daftar di bawah ini :

Museum Arma Ubud – Penuh Seni & Budaya





Museum Arma Ubud – Penuh Seni & Budaya


Tak salah jika Pulau Balidijadikan sebagi tempat pariwisata yang populer dan diminati oleh semua kalangan wisatawan. Pastinya sebagaian besar pembaca bertanya-tanya menagapa daerah ini sebegitu eksotisnya dan menjadi tujuan utama nerlibur ? Asalkan semua tahu bahwa daerah ini kaya dengan keindahan alam, seni, budaya yang masih terjaga kualitasnya, ya tentunya itulah secuil alasannya.

Seperti halanya Museum Arma atau bisa disebut Museum Agung Rai Arma yang berada di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini memiliki karakteristik yang bisa dijadikan sebagai lokasi untuk melihat tradisi, budaya, dan sosial masa lalu dari sebuah bangsa. Museum ini menyimpan, menampilkan dan juga memamerkan lukisan-lukisan unik serta fantastis.

Museum Arma berdiri kokoh di atas lahan seluas 5 hektar yang  diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yakni Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro pada tanggal 9 Juni 1996. Sampai saat ini Museum Arma masih dikelola langsung oleh yayasan ARMA ( Agung Rai Museum of Art ) yang berdiri pada 13 Mei 1996.

Museum Arma dibangun di tempat dengan kontur tanah naik turun, serta memiliki nuansa alam asli Ubud yang begitu harmoni. Jika dilihat dari bangunannya, yang menjadi daya tarik menonjol adalah desain kebun bernuansa budaya Bali. Banyak seni lukisan maupun patung yang terdapat di museum ini, selain itu juga ada Lily Pound dan tanaman angrek yang tertata rapi nan indahnya.

Pastinya tidak semua orang menyukai dengan seni lukisan atau melihat pameran seni. Namun bagi anda yang menyukai nuansa kebun dengan desain khas Bali, maka tidak ada salahnya jika mengunjungi Museum Arma. Guys, jika akan berkunjung ke Museum Arma, jangan samapai lupa membawa kamera untuk mengabadikan semua keindahannya.

Museum Arma mengoleksi berbagai lukisan dari aliran seni lukis yang berbeda, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Lukisan Kamasan
  • Lukisan Pre War
  • Lukisan orang Eropa yang menetap di Bali
  • Lukisan aliran modern & tradisional


Jika anda ingin duduk santai sambil membaca buku di Museum Arma ini bisa di ruang perpustakaan dan ruang baca. Selain itu juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai, mulai dari toko buku, resort hotel, ruang konferensi, panggung hiburan, restoran, kafe, toilet, serta area parkir kendaraan yang luas.

Alamat Museum Arma berada di Jl. Raya Pengosekan Ubud, Kecamatan  Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia. Buka setiap hari kecuali hari raya mulai pukul 09:00 - 18:00 WITA dan tiket masuk sebesar Rp 50.000 ( sudah termasuk segelas minuman teh dan kopi yang bis
a dinikmati di salah satu cafnya ).
Yuk eksplor lagi obyek wisata terdekatnya dibawah ini :

Desa Batu Bulan Gianyar ( Batu Bulan Village ) – Wisata Bali Seru



Museum Rudana Ubud


Bali memang kaya akan seni dan budayanya yang masih dipertahankan hingga saat ini, tak hayal banyak sekali diektor pariwisatanya yang menawarkan tentang itu. Museum Rudana adalah tempat untuk memamerkan dan mempromosikan karya seni berupa seni lukisan dan seni patung yang kesemuanya ialah karya dari seniman Bali.

Bagi pembaca pecinta seni, maka obyek wisata kali ini jangan sampai anda lewatkan yang manan berada di Jl. Cok Rai Pundak No. 44, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Peresmian Museum Rudana dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1995 yang berada di atas lahan seluas 500 meter2.

Bentuk bangunannya didesain apik dan menarik dengan menyatukan unsur modern dan tradisional, selain itu juga dikelilingi taman-taman indah yaang pastinya akan membuat pengunjungnya betah berlama-lama. Museum Rudana adalah bangunan berlantai 3, berkonsep dengan filosofi Tri Angga ( tiga bagian tubuh ) mulai dari Kaki, Badan dan Kepala atau bisa disebut juga sebagai konsep Tri Mandala (tiga halaman) yaitu luar, dalam dan utama.

Tepat berada di lantai pertama, koleksi yang dipamerkan berupa berbagai keindahan lukisan klasik khas Bali. Pada lantai duamerupakan tempat hasil seni pelukis ternama Indonesia maupun dari luar negeri. Nah sementara di lantai tiga ini, banyak sekali lukisan tradisional yang tak lain adalah hasil karya seniman Ubud dan juga Batuan.

Keseluruhan barang-barang seni yang ada didalam museum ini tertata dan terpelihara dengan baik dan kemudian disajikan guna dinikmati oleh semua orang yang berkunjung. Di antara karya seni terkenal dan melegenda yang dipamerkan adalah :

  • Nyoman Rudana
  • I Gusti Nyoman Lempad
  • Nyoman Gunarsa
  • Made Wianta
  • Affandi
  • Basuki Abdullah
  • Srihadi Soedarsono
  • Sunaryo Sutono
  • Antonio Blanco
  • Arie Smit


Oh iya Museum Rudana didirikan oleh Nyoman Rudana yang mana adalah seorang seniman dan kolektor lukisan yang juga pemilik galeri seni Rudana Fine Art Gallery dan Genta Fine Art Gallery. Sebagian besar dari koleksi benda seni yang tersimpan didalam Museum Rudana dikumpulkan oleh Nyoman Rudana dan Ni Wayan Olasthini. Fasilitas yang dimiliki Museum Rudana meliputi areal parkir, toilet, galeri, coffee shop dan pendopo. Buka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WITA, kecuali hari raya besar.

Dibawah ini masih ada beberapa obyek wisata di kabupaten Gianyar yang tak kalah menariknya, yuk baca selengkapnya Guys :

Museum Neka Ubud – Mengoleksi Seni Lukisan



Saturday, 31 December 2016

Museum Neka Ubud – Mengoleksi Seni Lukisan


Hay Travelers, anda sedang mengeksplor pariwisata di Pulau Baliyang beraneka ragam ini ? Jika anda ingin liburan di Bali yang tentunya ingin merasakan sensasi liburan yang seru, obyek wisata di Kabupaten Gianyar patut untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Museum Neka yang beralamatkan di Jalan Raya Campuhan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud.

Museum Neka dibuka untuk umum pada tahun 1982, pengambilan nama museum ini berasal dari nama seorang guru yang gemar mengkoleksi lukisan yakni Suteja Neka. Bangunan museum ini berarsitekturkan khas Bali dengan standar museum International. Selain itu bangunan museum Neka juga sangat terawat yang mana cara menampilkan koleksi lukis cukup terorganisir.

Hal tersebut tentunya bisa memudahkan para wisatawan untuk mengerti, mencermati dan menikmati seni lukis. Di tiap tahunnya koleksi seni lukisan terus bertambah banyak, tercatat saat ini ada sekurang lebihnya sekitar 300 lukisan hasil kreasi dari seniman pelukis nusantara maupun mancanegara.

Museum Neka menyimpan koleksi seni lukisan dari maestro ternama yang diantaranya adalah :

  • Seni lukisan hasil karya dari Affandi ( Cirebon, Jawa Barat )


Beliau merupakan orang yang terkenal sebagai maestro pelukis legendaris Indonesia. Kesohorannya tidak hanya dikenal di Nusantara saja bahkan di dunia. Gaya lukisan ekspresionisnya sanggup membuat peminatnya kagum. Seni lukisannya yang ada disini ialah lukisan Tari Barong & Rangda di tahun 1973 berukuran l 100 x 185 cm, lukisan Perahu Nelayan di tahun 1975 berukuran 103 x 129 cm.

  • Seni lukisan hasil karya dari Bagong Kussudiardjo ( Yogyakarta )


Beliau merupakan seorang pelukis dan koreografer ternama Indonesia, yang mendapatkan gelar begawan seni Indonesia. Hasil lukisannya selalu dari ide dan kreatifnya sendiri, salah satu lukisannya berjudul Penari ( lukisan Penari ) yang dibuat pada tahun 1990 dengan ukuran 143 x 295 cm.

Selain mengoleksi berbagai seni lukisan yang ekspetakuler, Museum Neka juga menampilkan sejumlah koleksi keris dan patung. Keris ditempat ini berasal dari berbagai pelosok nusantara, beberapa diantaranya berasal dari jaman kerajaan di Bali sebagai warisan bersejarah dan bertuah dari Puri.

Seperti halnya keris dari Puri Karangasem berupa “keris Ki Baju Rantai”, dari pesisir Utara Pulau Bali yaitu Puri Kanginan Singaraja berupa “keris Ki Gajah Petak”, dan keris-keris kuno lainnya yang dibuat oleh para empu mempuni. Khusus untuk koleksi keris ini, selalu dilakukan ritual-ritual tertentu disaat Hari Raya Tumpek Landep.

Museum Neka atau bernama lain Neka Art Museum beralamatkan di Jalan Raya Campuhan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi bali, Indonesia.

Untuk tiket masuknya setiap wisatawan wajib membayar Rp 50.000 untuk satu orang dewasa, terkhusus bagi anak-anak di bawah 12 tahun digratiskan ( free ). Museum Neka buka setiap hari mulai pukul 09:00 – 17:00 WITA, hari Minggu dari pukul 13:00 – 17:00 WITA, sementara Hari libur national obyek wisata ini tutup.


Yuk eksplor lagi obyek wisata di Kabupaten Gianyar lainnya dibawah ini, yang pastinya tak kalah hits dan seru hlo :

Museum Puri Lukisan Gianyar – Ngetrip Seni Lukisan Yang Menawan



Museum Puri Lukisan Gianyar – Ngetrip Seni Lukisan Yang Menawan


Jalan-jalan di Bali adalah tujuan utama bagi Travelers yang ingin mendapatkan kesan liburan yang menarik, seru, dan asik. Daerah inilah yang disebut-sebut sebagai surga keindahan alam oleh wisatawa yang pernah mengunjunginya. Banyak sekali pariwisata yang bisa anda tuju ketika anda lburan disini hlo Guys, jadinya tidak usah pusing-pusing untuk mencarinya.

Yuk kita bahas obyek wisata di Kabupaten Gianyar yang patut untuk di kulas informasinya, Museum Puri Lukisan adalah salah satu dari banyaknya pariwiwsata yang menarik untuk dikunjungi. Museum ini merupakan museum tertua yang mengoleksi karya seni lukis Bali tradisional dan modern, serta seni ukiran kayu.

Semua karya seni yang ada didalam Museum Puri Lukisan diletakkan pada bangunan yang berbeda di komplek museum tersebut. Bayangkan saja, untuk melihat kesemua dari hasil seni di museum ini, setidaknya harus memerlukan waktu kurang lebihnya sekitar 2 jam. Koleksi-koleksi lukisan yang tersimpan rapi tersebur bergaya lukis Batuan, gaya lukis Sanur, dan juga gaya lukis Ubud.

Obyek wiata kali ini sangat cocok bagi anda yang menyukai dengan seni rupa lukisan, intinya banyak sekali lukisan yang unik, menarik. Setelah berada dikawasannya siap-siap untuk dibuat kagum dan enggan untuk angkat kaki.

Lokasi Museum Puri Lukisan berada di Jalan Raya Ubud, Desa campuhan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, provinsi Bali, Indonesia.

Museum Puri Lukisan buka setiap hari kecuali hari raya mulai  dari pukul 09:00 – 18:00 WITA, sementara tiket masuknya dibandrol Rp 75.000 / orang dewasa yang mana sudah termasuk minuman segar dan kue.

NB : khusus untuk anak-anak berumur di bawah dari 15 tahun yang berkunjung bersama orang tua, tidak dikenakan biaya tiket masuk.


Dibawah ini ada beberapa obyek wisata di Kabupaten Gianyar yang menariklainnya, yuk cari informasinya  :

Ceking Paronama ( Ceking Terrace ) – Keindahan Sawah Terasering



Desa Peliatan Gianyar - Serunya Wisata Ini


Keidahanalam Pulau Bali tak bisa dipungkiri, sehingga banyak menarik minat wisatawan baik wisatawan dari domestik maupun wisatawan asing untuk mengunjunginya. Selain itu hasil dari kerajinan yang di hasilkan oleh masyarakatnya pun banyak menembus pasar internasional. Sebab inilah Bali menadapatkan julukan sebagai surganya wisata seni yang tak lain berada di Desa Peliatan.

Desa wisata ini berada di Kabupaten Gianyar, setiap harinya selalu ada wisatawan yang berkunjung untuk membeli dan melihat langsung cara pembuatan kerajinan tangan masyarakat setempat. Keunikan dan daya tarik Desa Peliatan sebenarnya tak jauh tipis dengan Desa Mas yang juga menjadikan kesenian dan kerajinan tangan masyarakat guna menarik wisatawan untuk berkunjung.

Potensi yang paling banyak menarik perhatian wisatawan dari Desa Peliatan itu sendiri ialah kesenian ukir, patung dan lukisan. Keahlian kedua bidang tersebut merupakan warisan budaya Desa Peliatan yang sudah berkembang sejak masa penyebaran agama Hindu di Bali. Karena pada waktu itu masih dalam tahap pengembangan agama Hindu, kedua kesenian tersebut banyak diabaikan yang mana untuk keperluan keagamaan semata.

Baru datanglah seorang seniman luar negeri yang bernama R. Bonet yang berkunjung sekaligus menetap di Bali dan tepatnya di Ubud. R. Bonet adalah orang yang pandai bergaul, sehingga banyak seniman setempat terpengaruh dengan gaya seni yang dimilikinya. Tak sedikit pula seniman yang menjadi muridnya mulai dari Ida Bagus Made, I Wayan Ayun, dan I Wayan Turun.

Selain memiliki kesenian patung dan lukisan, Desa Peliatan juga memiliki potensi lainnya yang sangat menarik yakni budaya seni tari dan seni tabuh. Pesatnya perkembangan pariwisataan di Bali, di mana Desa Peliatan menjadi salah satu daerah tujuan wisata di kabupaten Gianyar yang menonjolkan seni budaya, kerajinan rakyat yang biasanya diadakan sebuah festival.

Lokasi desa wisata ini berada di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia. Kawasannya juga sangat strategis, yang mana berjarak sekitar 2 km dari pusat Kecamatan Ubud. Jika secara geografis, Desa Peliatan membujur dari utara ke selatan yang berada di dataran rendah sekitar 300-400 meter diatas permukaan laut.

Nah, jika pembaca berada di Kota Denpasar maka akan menempuh perjalanan sejauh 22 km atau 10 km dari Kota Gianyar. Kondisi jalan untuk menuju desa wisata tersebut cukup baik serta lancar dan ditunjang dengan kendaraan umum yang cukup memadai seperti kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua.

Selamat berlibur !!!

Yuk eksplor lagi obyek wisata di kabupaten Gianyar yang tak kalah serunya, simak di bawah ini :

Wenara Wana Gianyar – Kera Liar & Jinak



Desa Mas Gianyar ( Mas Village ) – Desa Wisata Bali Penghasil Patung


Liburan ke Pulau Bali atau bisa juga di sebut Pulau Dewata rasanya kurang afdhol jika tak mengunjungi desa wisatanya. Bagaimana tidak, karena anda akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan dengan segala pariwisata yang ditawarkannya. Desa Mas atau Mas Village merupakan desa wisata yang terletak di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

Desa Mas sudah terkenal oleh wisatawan sejak jaman dulu dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya yakni kesenian dan seni ukir kayu. Beraneka jenis karya seni yang dihasilkan khususnya patung yang banyak dinikmati oleh para pengunjung yang datang. Patung yang dihasilkan sangat indah dengan imajinasi yang cenderung abstrak serta mengandung kedalaman filosofi para pembuatnya.

Di sepanjang jalan utama Desa Mas ini anda akan melihat banyak menemui artshop-artshop yang menjual produksi hasil kerajinan seperti ukir-ukiran, patung-patung serta menampung tenaga-tenaga kerja terampil sebagai pemahat, pematung, dan pengukir. Hal menarik dan unik inilah yang membuat Desa Mas sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan nusantara hingga mancanegara.

Para wisatawan yang berkunjung umumnya hanya sekedar melihat-lihat pengrajin yang sedang membuat karya seninya dan tak jarang pula yang berminat untuk membeli hasil industri kerajinan dari masyarakat desa ini. Dari keahlian yang dimiliki oleh warga Desa Mas ini bukannya tak memiliki asal-usul dan sejarahnya hlo Guys.

Dari sejarah yang tercatat dan di lestarikan oleh Desa Mas menyebutkan bahwa berawal ketika seorang Brahmana yang berasal dari Majapahit ( Pulau Jawa ) berkunjung ke Bali. Beliau berkehendak untuk mempertahankan agama Hindu setelah terdesak oleh Islam di Jawa.

Brahmana atau bernama asli Pedanda Sakti Bawu Rauh selama di Desa Mas banyak memberikan wejangan ( pelajaran ) di berbagai bidang mulai dari agama, seni-budaya, sosial, dan lainnya kepada seseorang yang bernama Mas Wilis. Setelah semua ilmu yang diajarkan dianggap sudah dikuasai oleh Mas Wilis, kemudian Brahmana memberi gelar dengan sebutan “Pangeran Manik Mas”.
Setelah itu Pangeran Manik Mas mengadakan Pesraman atau Geria dengan berbagai macam perlengkapannya untuk menghormati jasa-jasa Brahmana. Demikian pula dengan Brahmana, ia kemudian menancapkan tongkat tinggi ( pohon tangi ) yang kononnya masih hidup dan bisa dijumpai sampai saat ini guna memperingati kejadian tersebut.

Pohon Tinggi ini berada di Pura Taman Pule Mas, dari kejadian itulah daerah ini dinamakan dengan sebutan Desa Mas oleh Brahmana ( Pedanda Sakti Bawu Rauh ). Guys, selain terkenal dengan beraneka jenis hasil kerajinannya, lokasi Desa Mas juga sangat strategis sehingga tak mengherankan jika desa ini menjadi tujuan wisata utama di kawasan Kabupaten Gianyar.

Desa wisata yang kaya akan seni kerajinan ini berada di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia. Dari pusat kota Denpasar berjarak sekitar 20 km dan dari pusat Kota Gianyar berjarak sekitar 10 km, sementara dari pusat Kecamatan Ubud hanya berjarak 6 km.

Dibawah ini masih ada banyak lagi obyek wisata di Kabupaten Gianyar, yang tentunya tak kalah unik dan menarik hlo. Yuk lihat dan gali semua informasinya, mungkin bisa anda jadikan agenda wisata berikutnya :

Ceking Paronama ( Ceking Terrace ) – Keindahan Sawah Terasering