autosurf
Showing posts with label Wisata Unik. Show all posts
Showing posts with label Wisata Unik. Show all posts

Wednesday, 11 January 2017

Bunut Bolong – Pohon Besar Di Tengah Jalan




Keadaan alam Bali menawarkan banyak keunikan yang mampu menarik minat wisatawa untuk mengunjunginya. Sudakah anda mengetahui tempat wisata Bunut Bolong ? Sebutan Bunut Bolong Merupakan dua kata yang di gabungkan, yakni Bunut dan Bolong. Bunut merupakan sebuah pohon yang memiliki fisik seperti halnya pohon beringin, namun akarnya yang bergelantungan langsung menyentuh permukaan tanah.

Pohon Bunut yang berada di Kecamatan Pekutatan ini memiliki ciri khas menarik yang banyak menarik para wisatawan yang berlibur di Bali untuk mengunjunginya. Batang dan cabang-cabang baru membentuk lekukan-lekukan indah, dan uniknya lagi pada tengah-tengah pohon ini ada lubang yang persis sebuah lorong.

Keberadaan Bunut Bolong tepat berada di tengah-tengah jalan, namun diameter dari lubang bisa dilewati motor bahkan mobil dan truk hlo Guys. Alam disekitarnyapun masih sangat asri yang mana memiliki nuansa desa juga disertai dengan hutan tropis yang lebat. Tepat di sebelah barat yang membentang dari utara ke selatan dan di sisi timurnya terdapat hamparan kebun cengkeh nan luas.

Umur Pohon Bunut Bolong ini diperkirakan sudah berumur ratusan tahun dan dikeramatkan oleh warga sekitarnya. Sebelah Selatannya ada bangunan peribadatan umat Hindu yang bernama Pura Pujangga Sakti, yang memiliki aura magis begitu kuat. Pura ini merupakan sebuah Pura Dang Kahyangan yang difungsikan untuk memenghormati Dang Hyang Sidhi Mantra.

Beliau adalah seorang yang memiliki peran penting dalam sejarah keberadaan Desa Mangissari, yang dulunya berada di sebelah utaranya Pohon Bunut Bolong. Masyarakat di desa tersebut kemudian banyak yang terjangkit sakit, kemudian dipindahkan ke sebelah selatannya berdasarkan petunjuk dari prasasti yang berada didalam Pura Pujangga Sakti.

Sejarah tentang asal muasal adanya Pohon Bunut Bolong memiliki cerita tersendiri di kalangan warga sekitar. Diceritakan bahwa suatu masa ketika Desa Manggisari mulai bangun yang tepatnya sekitar tahun 1928, mendadak muncul kejadian-kejadian aneh yang tak lazim. Pada awalnya lokasi dari desa ini berada di sebelah selatan sebuah kuburan keramat dan sebelah utara Bunut Bolong.

Dari kejadian itulah, kemudian mendapatkan sebuah petunjuk yang berasal dari Pura Pujangga Sakti yang tak lain adalah lokasi pemukiman penduduk harus dipindahkan ke sebelah selatan Bunut Bolong. Setelah itu semua penduduk yang mengikuti perintah tersebut selamat dan hingga saat ini hidupnya kembali tentram dan damai.

Lokasi Pohon Bunut Bolong berada di daerah pegunungan yang terpatnya di Desa Manggisari, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Provinsi bali, Indonesia. Jika anda dari pusat Kota Denpasar jarak yang akan ditempuh sekitar 86 km tau setara dengan 2 sampai 3 jam perjalanan.

Yuk kulas lagi obyek wisata di dekatnya yang mana tak kalah menariknya untuk dikunjungi, info lengkapnya bisa anda cari dibawah ini :

Pantai Medewi – Hal Menarik & Informasi



Taman Saras Wati Gianyar – Wisata Baru


Pulau Bali memiliki banyak julukan, seperti beberapa diantaranya ialah Pulau Seribu Pura dan juga Pulau Dewata. Rasa-rasanya kurang lengkkap jika berlibur di daerah ini tidak mengunungi bangunan yang sudah menjadi identiknya sejak dulu yakni pura. Taman Saras Wati adalah kawasan dari kompleks Pura Saras Wati yang berada  di Kabupaten Gianyar.

Lebih tepatnya berada di daerah Ubud yang mana terkenal dengan seni dan budaya, mulai dari seni lukis, tari, pahat dan masih banyak yang lainyya. Pura ini difungsikan sebagai tempat untuk memuja dan menghormati Dewi Saraswati ( dewi yang menguasai ilmu pengetahuan, sastra dan seni ).

Disebut-sebut sebagai Pura Taman Saraswati, karena tempat ini memiliki taman air serta kolam teratai indah. Arsitektur bangunannya juga sangat artistik banyak ukiran-ukiran halus, patung Dewi Saraswati dan Jero Gede Mecaling berpadu dengan suasana tenang, nyaman membuat siapapun yang berkunjung kesini akan betah berlama-lama.

Oh iya, sejarah dari Pura Saraswati merupakan sebuah bangunan yang dibangun oleh I Gusti Nyoman Lempad ( seorang maestro seni yang terkenal di Ubud ), yang lokasinya tepat di belakang Cafe Lotus. Tempat ini adalah salah satu obyek wisata yang bisa dibilang baru di wilayah Kabupaten Gianyar, Bali.

Taman Saras Wati  diresmikan pada tahun 2007 oleh Bupati Gianyar Bali, selain digunakan untuk tempat ibadah Umat Hindu bangunan ini juga sekaligus sebagai obyek wisata yang menyenangkan. Ketika pembaca berkunjung disini, paronama keindahan hutan lereng utara Gunung Lawu akan langsung menyapa kedatanganmu.

Daya tarik dari Taman Saras Wati ini tak lain ialah keindahan Patung Dewi Saraswati, yang sengaja didatangkan langsung dari Gianyar Bali. Menurut kepercayaan umat Hindu warga Bali, bahwa Dewi Saraswati adalah seorang dewi yang berparas cantik yang berperilaku lemah lembut dengan mmenggunakan busana nan indah dan mempesona.

Dewi Saraswati tersebut digambarkan memiliki tangan berjumlah 4, yang mengusung makna walaupun seorang wanita, dengan pengetahuannya yang berbudi luhur mampu mengendalikan 4 ilmu yang digambarkan dalam 4 alat yang dipegangnya, diantaranya adalah :
  • Wina

Melambangkan kekuatan indah, menarik, lemah lembut serta mulia ( sifat dari ilmu pengetahuan yang luas ).
  • Damaru

Tak lain adalah simbol dari sebuah ilmu seni dan budaya yang agung.
  • Aksamala

Berarti ilmu tak pernah mati, walaupun di akhir hayat serta tak terbatasnya ilmu pengetahuan.
  • Pustaka

Menyimbolkan ilmu pengetahuan.

Pelataran di Taman Saras Wati  selalu dihias apik, unik dan menarik, hal ini dikarenakan setiap kamis malam rutin diadakannya sebuah pementasan tari kecak yang sudah terkenal itu.

Alamat Taman Saras Wati  berada di Jl. Kajeng, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia.

Guys, yuk baca juga obyek wisata terekatnya :

Pantai Cucukan Gianyar – Pantai Bali Bernuansa Tenang

Desa Ubud – Menawarkan Liburan Yang Seru


Keindahan paronama alama di Pulau Bali memang mempesona, hal ini merupakan salah satu daya tarik para wisatawan untuk berkunjung dan berlibur dikawasannya. Sebut saja Desa Ubud merupakan wilayah pedesaan yang asri, harmoni, tenang dan teduh. Paronama alamnya nan cantik diketinggian pegunungan ialah tempat ribuan seniman Bali yang bermukim, maka tidak mengherankan bila disebut sebagai kampung seniman Bali.

Desa Ubud sebagai salah satu tempat wisata di Bali yang sudah populer semejak tahun 1930-an, yang mana masih didalam pemerintahan kabupaten Gianyar. Sudah tak asing lagi bahwa kabupaten ini memiliki banyak seniman berbakat, bahkan dapat dikatakan sebagai pusat budaya dan seni di Bali, yang  khususnya seni lukis, seni ukir, seni patung, seni tari serta seni musik tradisional Bali.

Objek wisata kali ini terletak di antara areal persawahan, kawasan hutan yang alami serta diapit dengan jurang dan sungai. Sebagian besar warga setempat didalam kehidupan sehari-hari mereka tidak lepas dari unsur seni dan budaya ( mata pencaharian ). Baik dari seniman lukis, seniman kerajinan tangan ataupun seniman tari.

Tahukah anda bahwa daerah ini pernah dijadikan lokasi syuting artis terkenal Hollywod ? yang taka lain adalah Julia Roberts di film drama Eat Pray Love. Karakter Desa Ubud bisa dikatakan “nyeni” dan “teduh-tenang”, alasan inila yang membuat Desa Ubud berbeda dengan desa-desa lainnya di Pulau Bali yang kebanyakan selalu ramai khas hiruk piruk kesibukan kota.

Nah, bagi anda yang mendambakan berlibur di suatu tempat yang sangat begitu nyaman, maka Desa Ubud bisa menjadi tujuan utamanya. Selain kelebihan itu, kawasan ini juga menawarkan hasil karya seni yang beraneka ragam di ratusan toko-toko seni yang selalu ada di setiap pinggir jalan atau pelosok desa tersebut.
Di kawasan obyek wisata ini banyak menawarkan tempat inap yang bervariatif dengan harga yang terbilang terjangkau. Jika menginginkan suasana ketenangan dengan diimbangi suara derik jangkrik pada malam hari, kamar tanpa AC dan TV, juga suara kodok berdengkung nyaring tanpa putus sepanjang malam, maka Desa Ubud adalah tempat yang tepat untuk berlibur.

Oh iya, perlu diketahui terlebih dahlu bahwa penginapan di Desa Ubud bertipe hunian yang digabung dengan konsep alam sekitarnya. Didaerah ini kebanyakan hotel non AC dan tanpa TV, hal ini dikarenakan bersebelahan dengan persawahan Ubud yang berhawa sejuk. Selain itu ada juga yang kamar mandinya “open space”, yang mana mandi sambil menatap langit terbuka diatas kepala.

Berendam air panas didalam bath tub sembari melihat tebaran bintang yang berkilauan di langit malam adalah moment yang bayak diburu oleh wisatawan yang berkunjung di Desa Ubud. Jika beruntung, anda bisa melihat kunang-kunang yang berkelip indah dimalam hari yakni di area Tegal Lalang.

Disaat pagi menyapa, Desa Ubud juga menawarkan aktifitas olahraga yang bisa memacu adrenalian anda yang taka lain adalah Arung Jeram Sungai Ayung. Sungguh liburan yang mengasyikkan dan seru jika berlibur di Bali mengunjungi kawasan ini, maka dari itu Desa Ubud jangan sampai lewatkan dari agenda liburanmu ya Sob.

Alamat :

Desa Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia.
Selamat berlibur dan semoga menyenangkan !!!


Obyek wisata terdekatnya bisa anda cari infromasinya di bawah ini :

Tuesday, 10 January 2017

Taman Kota Pecangakan


Hay sobat-sobat blogger, anda sedang mencari obyek wisata di Pulau Bali yang seru dan mengasyikkan ? Saat melakukan acara liburan, jauh-jauh hari pastinya sudah mencari agendanya dulu ya. Untuk membantu mencari tepat wisata yang akan anda tuju, ada tempat wisata di Kabupaten Jembrana yang seru yakni Taman Kota Pecangakan.

Taman ini merupakan taman kota yang berada di sekitar area perkantoran, yang tepatnya berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Di tengah-tengahnya ada sebuah air mancur, yang berdiri kokoh patung Dewa Ruci ( penjelmaan dari Bima, tokoh perwayangan yang berhasil mendapatkan air tirta suci didalam cerita Mahabharata ).

Selain patung tersebut juga terdapat patung lainnya di Taman Kota Pecangakan, mulai dari patung Drupadi, Kresna, Sengkuni, Arjuna, Srikandi, dan masih banyak yang lainnya. Tak jauh dari lokasi patung-patung tersebut ada sebuah prasasti peninggalan Jepang. Dari beberapa informasi yang didapatkan menyebutkan bahwa Taman Pecangakan ialah taman peninggalan bangsa Jepang.

Sekitar tahun 1990-an, taman ini dijadikan sebuah taman kota oleh pemerintahan Bali dengan luasnya 2 hektar. Setelah selesai dibangun, Taman Kota Pecangakan kemudian menjadi salah satu tempat wisata alternatif yang sangat mengasyikkan. Taman ini sangat populer sebagai salah satu taman terindah se-Indonesia hlo Guys, jadi jangan sampai tidak mengunjunginya ya.

Suasananya yang begitu santai, indah dengan dipadu kolam air mancur nan menawan serta patung-patung yang menjadi hiasan, tentunya Taman Kota Pecangakan ini sangat berbeda dengan taman-taman kota di daerah lain. Selain itu udara dikawasannya juga sangat sejuk, kenyamannya semakin terasa karena rindangnya pepohonan yang tumbuh subur.

Pohon-pohon ini tertata rapi yang mana terdiri dari beberapa jenis pohon, mulai dari pohon kelapa sawit, kamboja, cemara, dan lain sebagainya. Saat bercengkrama ditempat ini, anda bisa melakukan berbagai aktivitas bersama keluaga maupun pasangan tercinta seperti duduk santai, jalan-jalan, berfoto ria, main bola,  dan aktivitas seru lainnya.

Untuk mendukung sektor kepariwisataan maka pemerintah setempat yakni pemerintah Kabupaten Jembrana menyediakan area parkir yang cukup luas. Jika pengunjung ingin menginap, maka tidak jauh dari Taman Kota Pecangakan tersebut sudah terdapat hotel yang cukup lengkap fasilitasnya.

Taman Kota Pecangakan berada di Jalan Jenderal Sudirma, Kabupaten jembrana, Bali atau dapat ditempuh dengan waktu 1,5 sampai 2 jam perjalanan dari pusat Kota Denpasar. Setelah puas menikmati keindahan dan kenyamanan Taman Kota Pecangakan, agenda wisatamu bisa berlanjut di tempat wisata terdekatnya yang mana informasi lengkapnya bisa anda baca dibawah ini :

Bunut Bolong – Pohon Besar Di Tengah Jalan





Desa Blimbing Sari – Desa Wisata Unik Bali


Pariwisata di Pulau Bali menawarkan berjuta-juta keindahan yang sangat mempesona, dari setiap sudut daerahnya pasti ditemui destinasi wisata yang memiliki keunikan dan daya tarik sendiri. Seperti halnya di Desa Blimbing Sari ini juga tak luput dari penulis utuk di kulas secara detail informasi wisata yang ada didalamnya.                                             
Nuansa kebudayaan Bali masih sangat kental di Desa Blimbing Sari, yang mana ada dua buah bangunan Gereja yang begitu megah, yakni berada di Banjar Blimbingsari ( Gereja Pniel  ) dan di Banjar Ambyarsari ( Gereja Imanuel ). Keduan gereja tersebut dihiasi dengan ornamen ukir-ukiran di setiap sudutnya yang merupakan ukiran khas Bali.
Disetiap bangunan tersebut dibuatkan sebuah bale yang disebut dengan bale Kulkul, yakni tempat dimana kulkul yang terbuat dari kayu digantung. Kulkul merupakan sejenis alat musik yang dipergunakan untuk memanggil para umat agar datang dan melaksanakan peribadatan, ( jikalau digereja-gereja lainnya menggunakan lonceng ).
Keindahan serta keramah tamahan masyarakat Desa Blimbing Sari ialah salah satu dari daya tarik wisatawan untuk berkunjung. saat ini dibangun tempat wisata yaitu Grojogan. Tempat wisata tersebut selalu rapi dan terjaga kenersihannya, karena selalu diadakan kegiatan kegiatan gotong royong untuk menyapu, membersihkan desa, mencukur rumput di setiap rumah dan masih banyak lagi kegiatan positif yang ditujukan untuk menambah keindahan di Desa Blimbing Sari.
Meskipun di daerah Bali identik dengan umat Hindhu, tak memungkinkan untuk selalu rukun dengan agama lain. Hal ini sudah jelas di Desa Blimbing sari dengan adanya bangunan Gereja sang bisa di bilang sangat megah. Toleransi inilah yang membuat banyaknya wisatawan mengyukai dan berminat untuk berlibur desini, karena merasa nyaman.
Di setiap hari raya terkhusus hari Natal dan perayaan hari raya lainnya,  masyarakat disini selalu semangat dan berantusias memasang penjor. Bahkan ada anggapan warga sekitar, jikalau tidak memasang penjor di hari raya terkesan kurang ramai dan kurang semarak. Kuinikannya tidak cukup itu saja hlo Guys, di saat mengadakan kebaktian di Gereja umat kristiani juga mempergunakan pakaian adat Bali seperti kamben, udeng, kebaya dan lain sebagainya.
Tak luput dari pendetanya yang memimpin acara kebaktiaan juga mempergunakan Bahasa khas Bali, satu lagi yang sangat mencirikan adat Bali ialah menggunakan alat musik gambelan Bali untuk mengiringi Liturgi atau puji-pujian. Moment tersebut juga menjadi daya tarik para wisatawan untuk melihat secara langsung bagaimana perpaduan kedua budaya itu bisa terjadi.
Guna mengobati rasa penasaran, banyak sekali para wisatawan lokal maupun mancanegaraturut hadir dan tidak cukup hanya melihatnya saja. Tetapi ada yang ikut serta bagaimana acara ibadah dari suatu agama bisa dikombinasikan sedemikian rupa. Jika pembaca memasuki desa wisata ini, diperbatasan antara Desa Blimbingsari dan Desa Melaya dibangun sebuah pintu gerbang yang disebut dengan nama " Kori Agung ".
Desa Wisata Blimbing Sari berada di di desa Blimbng Sari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Indonesia.

Dibawah ini masih ada beberapa obyek wisata yang bisa anda jadikan agenda berlibur selanjutnya, jaraknya juga tidak terlalu jauh hlo Guys. Yuk lihat selengkapnya !!!

Bendungan Palasari Jembrana



Monday, 9 January 2017

Museum Manusia Purba di Jembrana


Daya tarik yang dimiliki pariwisata Pulau Bali tidak hanya terletak pada keindahan alamnya saja seperti halnya wisata alam Pantai, Sawah, Pegunungan, Lembah, Sungai, Gunung maupun Air Terjun. Selain itu juga mencakup banyak hal, mulai dari budaya, tradisi, religi serta aspek seni bisa menjadi agenda wisata menarik, sehingga kesan berlibur di Bali tidak akan membosankan.

Tempat yang pas untuk anda kunjungi selain wisata alam ialah Museum Manusia Purba, yang mana obyek wisata ini bisa memberikan tawaran unik untuk bisa mengenal lebih dekat peninggalan-peninggalan kuno dari jaman pra-sejarah. Selain itu juga ada  kerangka manusia, dan intinya jika berwisata disini bisa refreshing sekaligus menambah ilmu pengetahuan.

Museum ini sangat cocok untuk tujuan wisata edukasi apalagi bersama anak-anak, selain itu juga dimanfaatkan oleh para peneliti untuk menggali informasi keidupan masa lampau. Didalamnya menyimpan berbagai koleksi benda-benda purbakala dari jaman pra-sejarah akhir yang diperkirakan pada jaman perundagian yakni di tahun 600 SM sampai dengan 800 Masehi.

Barang-barang koleksinya diantanya adalah periuk, perhiasan batu, tempayan, perunggu, kendi, mangkuk, tajak, sarkofagus ( peti mati ) dan berbagai bekal kubur. Menurut penelitan  dari Prof DR T Jacub dan Prof DR R Soejono ( hasil penelitian dari tahun 1963 ), fosil manusia purba tersebut berasal dari ras Mongoloid.

Bangunan Museum Manusia Purba ini dibangun 3 lantai yang mana berdiri kokoh di atas tanah seluas 5 hektar serta diresmikan oleh gubernur Bali ( Ida Bagus Oka ) pada tahun 1993. Museum ini memiliki koleksi sebanyak 137 buah kerangka manusia dan 73 koleksi lainnya berupa peralatan dan pernak-pernik.

Detail dari ke-3 lantai tersebut ialah sebagai berikut, di lantai pertama gedung tersimpan rapi kerangka manusia ( fosil ) termasuk juga perti matinya ( sarkofagus ) yang berumur ribuan tahun. Pada lantai dua adalah ruangan untuk menyimpan dan memajang peralatan-peralatan atau tajak dari perunggu ( alat pertanian dan berburu ) dan gerabah ( bekal kubur ).

Ruangan di lantai tiga merupakan tempat untuk menyimpan sejumlah perlengkapan dapur seperti piring, kerang, aksesoris berupa anting dan manik. Dan khus untuk penemuan kerang, Ari Susila menjelaskan bahwa pada jaman perundagian tersebut manusia sudah memakan kerang untuk makanan sehari-hari mereka.

Jam operasional Museum Manusia Purba dibuka mulai pukul 08.00-16.00 WITA, untuk wekkend atau hari sabtu dan Minggu tutup. Untuk memasukinya tidak dipungut biiaya berupa tiket masuk, namun  hanya berupa donasi seiklasnya dari pengunjung.

Alamat :

Jl. Rajawali, Desa Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Indonesia.

Obyek wisata terdekat yang bisa anda jadikan agenda liburan selanjutnya bisa dicari informasi lengkapnya dibawah ini. Selamat liburan !!!

Pantai Candi Kusuma – Penona Alam Yang Alami



Friday, 6 January 2017

Kumpulan Pariwisata di Kabupaten Gianyar – Info Lengkap


Kabupaten Gianyar merupakan daerah  di kawasan Provinsi Bali, Indonesia. Kabupaten ini sangat dikenal sebagai gudangnya seni di Bali, yang dikarenakan banyak desa-desa di Gianyar memiliki citra seni sendiri-sendiri. Seperti Celuk yang terkenal sebagai pusat kerajinan emas dan perak, Ubud sebagai pusat seni lukis dan lain sebagainya.

Kabupaten Gianyar berbatasan dengan Kota Denpasar di barat daya, Kabupaten Badung di barat, Kabupaten Bangli di timur dan Kabupaten Klungkung di tenggara. Oh iya, Kabupaten GIanyar juga memiliki 7 kecamatan yaitu Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Payangan, Tegalalang, Tampaksiring, Sukawati dan Kecamatan Ubud.

Selain potensi seni, Gianyar juga memiliki potensi budaya dan alam yang sangat eksotis dan pastinya patut untuk anda kunjungi. Tak mengherankan jika daerah ini termasuk salah satu tempat wisata di Bali yang terkenal dikalangan wisatawan. Nah, dibawah ini merupakan daftar atau kumpulan tempat wisatanya yang dihimpun dari beberapa sumber, simak selengkapnya :

Dibawah ini ada beberapa obyek wisata di Bali yang sayang untuk di tinggalkan infromasinya :

Pariwisata di Kabupaten Buleleng Terlengkap – Wisata Bali



Pantai Perancak – Menawarkan Banyak Pariwisata Asyik


Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali memiliki pariwisata bahari yang layang untuk anda kunjungi yang bernama Pantai Perancak. Keadaan alam di pantai ini masih alami, asri dan indah, sehingga siapapun yang berkunjung akan betah berlama-lama dibuatnya. Sepanjang pantainya banyak dilihat perahu nelayar yang berjejer rapi, yang memang matapencaharian mereka ialah sebagi nelayan.

Nah bagi anda yang memiliki hobi memancing, Pantai Perancak spot dan tarikan ikannya wajib anda coba hlo. Adapun lokasi dari pada obyek wisata ini berada di Desa Perancak, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Indonesia. Selain itu dikawasannya juga terdapat taman wisata, yang mana sering digunakan untuk acara  event-event nasional seperti halnya motor cross serta Road race.

Masih banyak hal seru lainnya yang dimiliki Pantai Perancak ini, salah satunya adalah adanya penangkaran dan pelestarian penyu laut. Pesisir pantai ini merupakan tempat penyu bertelur dan jenis dari pada penyu tersebut diantaranya ialah penyu hijau, penyu sisik, penyu belimbing dan penyu lekang ( jenisya persis seperti dikonversasi Pulau Penyu Tanjung Benoa ).

Jika pembaca ingin melihat penyu-penyu ini bertelur secara langsung, alangkah baiknya datang pada bulan April dan September ditiap tahunnya. Walaupun anda datang tidak pada bulan itu, anda ajuga masih bisa melihat penyu hlo, seperti penyu yang dibudidayakan maupun anak penyu atau disebut tukik yang berada disangkarnya.

Warga setepat membentuk kelompok yang bernama perkumpulan “Kurma Asih” di tahun 1997, dan hingga saat ini masih aktif meyelamatkan penyu-penyu yang mendarat, merelokasi telur-telur penyu dan melepaskan kembali ke alam bebas. Oh iya, bila diibandingkan dengan di Serangan ( Pulau Tanjung Benoa), Pantai Perancak merupakan tempat bersarang penyu yang terbanyak di Bali.

Eist jangan beranjak dulu dari tulisan yang lumayan panjang ini ya Guys, event yang tak kalah menarik lainnya di Pantai Perancak adalah lomba sampan dayung yang rutin dilaksanakan pada saat HUT Kota Negara. Ada lagi yang masih berkaitan dengan pelestarian alam yang tak lain dan tak beda ialah hamparan tanaman bakau dengan pemandangan yang sangat hijau menjadi dan tentunya hal menarik bagi mereka yang berkunjung ketempat ini.

Dan masih ada satu lagi yang membuat anda tk ingin mengangkat kaki dari kawasan wisata ini, yaitu terdapat pusat Riset Teknologi Kelautan oleh stasiun bumi NOAA. Metode tersebut berfungsi untuk menentukan titik berkumpulnya ikan laut. Nah maka dari itu, berlibur ke Pantai Perancak sangat cocok bagi pelajar untuk menambah ilmu pengetahuan mereka.
Khusus sahabat pembaca blogger, mendapat salam dari penulis “selamat berlibur & semoga menyenangkan”.

Dibawah ini ada bebrapa obyek wisata yang sangat disayangkan jika tidak dikunjungi hlo, yuk baca informasinya :

Pantai Medewi – Hal Menarik & Informasi



Thursday, 5 January 2017

Candi Tebing Kangin Gianyar


Berlibur ke Pulau Bali adalah suatu aktivitas yang menjadi dambaan bagi setiap penghobi trevelers, bagaimana tidak ? Karena daerah ini menyimpan keindahan yang tidak ada duanya didunia ini. Bahkan wisatawan dari luar negeri rela datang dari jauh hanya ingin menikmati keindahan dan keseruan pariwisatanya.

Salah satu dari pariwisata Bali yang patut untuk anda eksplor ialah Candi Tebing Kangin Gianyar ini telah di inventaris pada tahun 2002 oleh tim BPCB Bali yakni I Gusti Putu Puspa dan I Gusti Karang Putra. Pahatan Candi Tebing Kangin Gianyar berada ditebing sungai bagian sebelah utara yang mana  pada dinding yang sangat terjal.

Kondisi Candi Tebing Kangin Gianyar dipenuhi lumut, yang dikarenakan daerah disekitarnya yang sangat lembab. Dibagian hiasan candi seperti hiasan angklok yang terdapat pada setiap yumpang dan sudut candi bisa dikatakan sudah aus, tetapi bentuk dari arsitekturnya secara keseluruhan masih dapat dikenali dengan jelas.

Bangunan tersebut tidak jauh berbeda dengan komplek percandian yang lokasinya terdapat di sepanjang Sungai Pakerisan. Jika dilihat dari bentuk arsitekturnya, Candi Tebing Kangin Gianyar ini diperkirakan berasal dari abad 12 masehi, lebih muda dibandingkan dengan komplek Candi Gunung Kawi yang berasal dari abad 11 masehi.

Candi Tebing Kangin Gianyar mulai dikenal oleh para ahli purbakala sejak 1927 oleh stutterheim dan Bernet Kempers. Anda ingin melihat keunikan daripada bangunan Candi Tebing Kangin Gianyar ? Datanglah ke Dusun Cemadik, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia.

Dibawah ini ada beberapa obyek wisata terdekat yang bisa anda jadikan agenda berlibur selanjutnya, jangan lupa baca selengkapnya ya !!!

Museum Neka Ubud – Mengoleksi Seni Lukisan



Sunday, 1 January 2017

Museum Arma Ubud – Penuh Seni & Budaya


Tak salah jika Pulau Balidijadikan sebagi tempat pariwisata yang populer dan diminati oleh semua kalangan wisatawan. Pastinya sebagaian besar pembaca bertanya-tanya menagapa daerah ini sebegitu eksotisnya dan menjadi tujuan utama nerlibur ? Asalkan semua tahu bahwa daerah ini kaya dengan keindahan alam, seni, budaya yang masih terjaga kualitasnya, ya tentunya itulah secuil alasannya.

Seperti halanya Museum Arma atau bisa disebut Museum Agung Rai Arma yang berada di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini memiliki karakteristik yang bisa dijadikan sebagai lokasi untuk melihat tradisi, budaya, dan sosial masa lalu dari sebuah bangsa. Museum ini menyimpan, menampilkan dan juga memamerkan lukisan-lukisan unik serta fantastis.

Museum Arma berdiri kokoh di atas lahan seluas 5 hektar yang  diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yakni Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro pada tanggal 9 Juni 1996. Sampai saat ini Museum Arma masih dikelola langsung oleh yayasan ARMA ( Agung Rai Museum of Art ) yang berdiri pada 13 Mei 1996.

Museum Arma dibangun di tempat dengan kontur tanah naik turun, serta memiliki nuansa alam asli Ubud yang begitu harmoni. Jika dilihat dari bangunannya, yang menjadi daya tarik menonjol adalah desain kebun bernuansa budaya Bali. Banyak seni lukisan maupun patung yang terdapat di museum ini, selain itu juga ada Lily Pound dan tanaman angrek yang tertata rapi nan indahnya.

Pastinya tidak semua orang menyukai dengan seni lukisan atau melihat pameran seni. Namun bagi anda yang menyukai nuansa kebun dengan desain khas Bali, maka tidak ada salahnya jika mengunjungi Museum Arma. Guys, jika akan berkunjung ke Museum Arma, jangan samapai lupa membawa kamera untuk mengabadikan semua keindahannya.

Museum Arma mengoleksi berbagai lukisan dari aliran seni lukis yang berbeda, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Lukisan Kamasan
  • Lukisan Pre War
  • Lukisan orang Eropa yang menetap di Bali
  • Lukisan aliran modern & tradisional


Jika anda ingin duduk santai sambil membaca buku di Museum Arma ini bisa di ruang perpustakaan dan ruang baca. Selain itu juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai, mulai dari toko buku, resort hotel, ruang konferensi, panggung hiburan, restoran, kafe, toilet, serta area parkir kendaraan yang luas.

Alamat Museum Arma berada di Jl. Raya Pengosekan Ubud, Kecamatan  Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia. Buka setiap hari kecuali hari raya mulai pukul 09:00 - 18:00 WITA dan tiket masuk sebesar Rp 50.000 ( sudah termasuk segelas minuman teh dan kopi yang bis
a dinikmati di salah satu cafnya ).
Yuk eksplor lagi obyek wisata terdekatnya dibawah ini :

Desa Batu Bulan Gianyar ( Batu Bulan Village ) – Wisata Bali Seru



Museum Rudana Ubud


Bali memang kaya akan seni dan budayanya yang masih dipertahankan hingga saat ini, tak hayal banyak sekali diektor pariwisatanya yang menawarkan tentang itu. Museum Rudana adalah tempat untuk memamerkan dan mempromosikan karya seni berupa seni lukisan dan seni patung yang kesemuanya ialah karya dari seniman Bali.

Bagi pembaca pecinta seni, maka obyek wisata kali ini jangan sampai anda lewatkan yang manan berada di Jl. Cok Rai Pundak No. 44, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Peresmian Museum Rudana dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1995 yang berada di atas lahan seluas 500 meter2.

Bentuk bangunannya didesain apik dan menarik dengan menyatukan unsur modern dan tradisional, selain itu juga dikelilingi taman-taman indah yaang pastinya akan membuat pengunjungnya betah berlama-lama. Museum Rudana adalah bangunan berlantai 3, berkonsep dengan filosofi Tri Angga ( tiga bagian tubuh ) mulai dari Kaki, Badan dan Kepala atau bisa disebut juga sebagai konsep Tri Mandala (tiga halaman) yaitu luar, dalam dan utama.

Tepat berada di lantai pertama, koleksi yang dipamerkan berupa berbagai keindahan lukisan klasik khas Bali. Pada lantai duamerupakan tempat hasil seni pelukis ternama Indonesia maupun dari luar negeri. Nah sementara di lantai tiga ini, banyak sekali lukisan tradisional yang tak lain adalah hasil karya seniman Ubud dan juga Batuan.

Keseluruhan barang-barang seni yang ada didalam museum ini tertata dan terpelihara dengan baik dan kemudian disajikan guna dinikmati oleh semua orang yang berkunjung. Di antara karya seni terkenal dan melegenda yang dipamerkan adalah :

  • Nyoman Rudana
  • I Gusti Nyoman Lempad
  • Nyoman Gunarsa
  • Made Wianta
  • Affandi
  • Basuki Abdullah
  • Srihadi Soedarsono
  • Sunaryo Sutono
  • Antonio Blanco
  • Arie Smit


Oh iya Museum Rudana didirikan oleh Nyoman Rudana yang mana adalah seorang seniman dan kolektor lukisan yang juga pemilik galeri seni Rudana Fine Art Gallery dan Genta Fine Art Gallery. Sebagian besar dari koleksi benda seni yang tersimpan didalam Museum Rudana dikumpulkan oleh Nyoman Rudana dan Ni Wayan Olasthini. Fasilitas yang dimiliki Museum Rudana meliputi areal parkir, toilet, galeri, coffee shop dan pendopo. Buka setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WITA, kecuali hari raya besar.

Dibawah ini masih ada beberapa obyek wisata di kabupaten Gianyar yang tak kalah menariknya, yuk baca selengkapnya Guys :

Museum Neka Ubud – Mengoleksi Seni Lukisan



Saturday, 31 December 2016

Museum Neka Ubud – Mengoleksi Seni Lukisan


Hay Travelers, anda sedang mengeksplor pariwisata di Pulau Baliyang beraneka ragam ini ? Jika anda ingin liburan di Bali yang tentunya ingin merasakan sensasi liburan yang seru, obyek wisata di Kabupaten Gianyar patut untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Museum Neka yang beralamatkan di Jalan Raya Campuhan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud.

Museum Neka dibuka untuk umum pada tahun 1982, pengambilan nama museum ini berasal dari nama seorang guru yang gemar mengkoleksi lukisan yakni Suteja Neka. Bangunan museum ini berarsitekturkan khas Bali dengan standar museum International. Selain itu bangunan museum Neka juga sangat terawat yang mana cara menampilkan koleksi lukis cukup terorganisir.

Hal tersebut tentunya bisa memudahkan para wisatawan untuk mengerti, mencermati dan menikmati seni lukis. Di tiap tahunnya koleksi seni lukisan terus bertambah banyak, tercatat saat ini ada sekurang lebihnya sekitar 300 lukisan hasil kreasi dari seniman pelukis nusantara maupun mancanegara.

Museum Neka menyimpan koleksi seni lukisan dari maestro ternama yang diantaranya adalah :

  • Seni lukisan hasil karya dari Affandi ( Cirebon, Jawa Barat )


Beliau merupakan orang yang terkenal sebagai maestro pelukis legendaris Indonesia. Kesohorannya tidak hanya dikenal di Nusantara saja bahkan di dunia. Gaya lukisan ekspresionisnya sanggup membuat peminatnya kagum. Seni lukisannya yang ada disini ialah lukisan Tari Barong & Rangda di tahun 1973 berukuran l 100 x 185 cm, lukisan Perahu Nelayan di tahun 1975 berukuran 103 x 129 cm.

  • Seni lukisan hasil karya dari Bagong Kussudiardjo ( Yogyakarta )


Beliau merupakan seorang pelukis dan koreografer ternama Indonesia, yang mendapatkan gelar begawan seni Indonesia. Hasil lukisannya selalu dari ide dan kreatifnya sendiri, salah satu lukisannya berjudul Penari ( lukisan Penari ) yang dibuat pada tahun 1990 dengan ukuran 143 x 295 cm.

Selain mengoleksi berbagai seni lukisan yang ekspetakuler, Museum Neka juga menampilkan sejumlah koleksi keris dan patung. Keris ditempat ini berasal dari berbagai pelosok nusantara, beberapa diantaranya berasal dari jaman kerajaan di Bali sebagai warisan bersejarah dan bertuah dari Puri.

Seperti halnya keris dari Puri Karangasem berupa “keris Ki Baju Rantai”, dari pesisir Utara Pulau Bali yaitu Puri Kanginan Singaraja berupa “keris Ki Gajah Petak”, dan keris-keris kuno lainnya yang dibuat oleh para empu mempuni. Khusus untuk koleksi keris ini, selalu dilakukan ritual-ritual tertentu disaat Hari Raya Tumpek Landep.

Museum Neka atau bernama lain Neka Art Museum beralamatkan di Jalan Raya Campuhan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi bali, Indonesia.

Untuk tiket masuknya setiap wisatawan wajib membayar Rp 50.000 untuk satu orang dewasa, terkhusus bagi anak-anak di bawah 12 tahun digratiskan ( free ). Museum Neka buka setiap hari mulai pukul 09:00 – 17:00 WITA, hari Minggu dari pukul 13:00 – 17:00 WITA, sementara Hari libur national obyek wisata ini tutup.


Yuk eksplor lagi obyek wisata di Kabupaten Gianyar lainnya dibawah ini, yang pastinya tak kalah hits dan seru hlo :

Museum Puri Lukisan Gianyar – Ngetrip Seni Lukisan Yang Menawan